Renungan Harian 15 Maret 2011
Selasa 15 Maret 2011
Bacaan:
- Yes. 55:10-11;
- Mzm. 34:4-5,6-7,16-17,18-19;
- Mat. 6:7-15
Pada suatu hari saya mengantar seorang teman untuk pergi ke bandara. Ketika sampai di tengah perjalanan, di tempat saya biasa berputar untuk menuju rumah,dan hampir setiap hari saya melewati
jalan itu, secara otomatis saya berbalik dan kembali menuju rumah. Teman saya terbengong-bengong dan bertanya ke mana kami akan pergi. Saya baru sadar bahwa kami tidak menuju ke bandara tetapi justru memutar di tikungan untuk kembali ke rumah. Ya...dalam kehidupan kita sering melakukan beberapa hal,otomatis tanpa kesadaran. Hampir setiap hari kita mendoakan doa Bapa Kami. Hampir semua orang Kristiani hafal betul doa ini, bahkan di luar kepala.
Keponakan saya yang baru berumur tiga tahun pun sudah hafal doa ini. Karena begitu seringnya, maka otomatis doa ini kita doakan tanpa menghayati dan memahami maknanya. Makna doa yang begitu dalam dan seringkali berat diwujudkan dalam kenyataan adalah saat kita harus mengampuni yang bersalah kepada kita.
Betapa mudahnya mohon ampun kepada Tuhan, namun betapa beratnya kita harus mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Salah satu pesan penting dari Injil hari ini adalah ajakan untuk mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Doa memohon ampun dan mengampuni sesama,begitu mudah meluncur dari bibir kita. Maka pertanyaannya, benarkah kita mudah mengampuni?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar